
Jakarta – Kehadiran Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Hidayatullah dalam pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2025 tidak hanya sebatas partisipasi dalam pameran industri halal. Lebih dari itu, keikutsertaan ini membawa misi dakwah sebagai bagian dari syiar Islam yang mengedepankan nilai kebersihan, kejujuran, kehalalan serta keberkahan dalam setiap produk dan layanan.
Sejak hari pertama pameran dibuka, stand LPH Hidayatullah ramai didatangi pengunjung dari berbagai negara. Mereka tidak hanya penasaran dengan layanan sertifikasi halal Indonesia yang ditawarkan, tetapi juga tertarik dengan langkah LPH Hidayatullah memadukan sertifikasi dengan nilai dakwah.
Nanang Hanani, selaku SDM Syariah LPH Hidayatullah menuturkan bahwa dakwah halal bukan sekadar memberi label halal pada produk, tapi juga memastikan bahwa prinsip halal menjadi gaya hidup semua orang. “Halal itu bukan hanya soal konsumsi, tapi juga soal akhlak dan etika. Kami ingin membawa pesan itu kepada dunia,” tuturnya.
Pengunjung dari Timur Tengah, Eropa, hingga Asia Tenggara tampak antusias mendengarkan penjelasan tim LPH Hidayatullah. Beberapa di antaranya bahkan menyatakan kekaguman pada model halal Indonesia yang tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga mengandung misi dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
Selain memamerkan layanan sertifikasi, LPH Hidayatullah juga memperkenalkan berbagai program yang terhubung dengan ekosistem halal di Indonesia. Mulai dari pembinaan UMKM, pelatihan halal berbasis pesantren, hingga gerakan halal di masjid-masjid. Narasi inilah yang memperkuat citra Indonesia di mata pengunjung internasional.
Dalam beberapa kesempatan, tim LPH Hidayatullah juga mengadakan diskusi singkat dengan para pengunjung di stand mengenai pentingnya halal sebagai nilai universal. Halal tidak hanya untuk umat Islam, tetapi bagi siapa saja yang peduli pada kebersihan, keamanan, dan kualitas produk.
Lebih jauh, MIHAS 2025 juga menjadi ruang penting bagi LPH Hidayatullah untuk memperluas jaringan. Tim bertemu dengan sejumlah lembaga halal dunia, membicarakan peluang kerja sama, serta membangun kepercayaan bahwa Indonesia siap menjadi pemain utama dalam ekosistem halal global.
“Kolaborasi dengan semua elemen bangsa dan negara ini penting untuk memperkuat peran Indonesia di pasar halal global,” kata Nanang Hanani Amir melanjutkan.
Keikutsertaan LPH Hidayatullah di MIHAS menunjukkan bahwa syiar Islam dapat hadir dalam bentuk yang modern dan profesional. Stand pameran bukan hanya etalase layanan, melainkan panggung untuk menunjukkan bahwa halal adalah identitas sekaligus solusi bagi dunia yang menginginkan produk berkualitas, aman, dan penuh keberkahan.
Pengalaman berharga ini menjadi modal sangat penting bagi LPH Hidayatullah untuk terus memperkuat branding halal Indonesia. Sembari berharap dakwah melalui halal yang dibawa dari Malaysia ini dapat menginspirasi pelaku usaha di tanah air untuk semakin percaya diri menembus pasar global dengan membawa misi yang sama.
Dengan semangat dakwah halal, LPH Hidayatullah membuktikan bahwa partisipasi dalam pameran internasional tidak hanya soal bisnis. Lebih dari itu, hal ini adalah bentuk nyata syiar Islam Indonesia di panggung dunia.