LPH Hidayatullah

Dari Indonesia untuk ASEAN: Dakwah dan Layanan Halal LPH Hidayatullah

Expo Halal

Jakarta — Ketua LPH Hidayatullah, Muhammad Faisal, menegaskan bahwa partisipasi lembaga di forum dan kegiatan internasional selaras dengan amanah Pembina LPH Hidayatullah, Saiful Anwar, yang mengarahkan agar LPH berperan sebagai pionir pengembangan jaringan dakwah dan layanan halal di luar negeri.

Menurut Faisal, kehadiran LPH Hidayatullah di berbagai ajang global bukan sekadar menghadiri pameran atau konferensi, tetapi menjadi sarana strategis untuk memperluas jejaring kolaborasi sekaligus memperkenalkan kompetensi lembaga pemeriksa halal Indonesia kepada dunia.

“Melalui kehadiran di forum internasional, LPH Hidayatullah tidak hanya membangun jejaring profesional, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai dakwah yang menjadi landasan operasional kami,” ujar Faisal.

Delegasi LPH Hidayatullah berkesempatan mengikuti diskusi santai dan santap siang bersama para peserta lain. Dalam momen ini, Alex Sultan, Presiden HICCIP, turut memperkenalkan LPH Hidayatullah kepada sejumlah tokoh berpengaruh di bidang halal dan bisnis regional, termasuk Bro. Alireza Kunting dari Thinking Ummah, Filipina; Dr. Mustaqim Isham, Direktur Amdee Corp dan Gromal Agro, Penang, Malaysia; serta Dr. Mohamad Roslan dari Penang, Malaysia.

Dalam diskusi tersebut, peserta sepakat bahwa dakwah di kawasan ASEAN perlu dilakukan secara kolaboratif, guna menegaskan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam. Selain itu, disepakati pula bahwa prinsip makanan halal dan thoyyib tidak hanya ditujukan bagi umat Muslim, tetapi juga bagi seluruh umat manusia, sebagai wujud nilai universal yang dapat dinikmati oleh semua.

Peserta juga membahas perbedaan sistem penyelenggaraan sertifikasi halal di berbagai negara. Di Filipina, terdapat beberapa lembaga halal yang masing-masing memiliki logo halal sendiri, sementara di Malaysia, sertifikasi halal tersentralisasi di bawah JAKIM. Di Indonesia, sistem halal dijalankan secara kolaboratif oleh tiga pihak utama, yaitu BPJPH, LPH, dan Komisi Fatwa MUIKetiga sistem ini memiliki keunggulan dan kelebihan masing-masing, yang dapat menjadi pelajaran bagi pengembangan ekosistem halal di kawasan.

Selain memperkuat jejaring, kehadiran LPH Hidayatullah juga difokuskan untuk meningkatkan kapasitas keilmuan, memahami tren sertifikasi halal global yang menekankan transparansi dan keberlanjutan, serta mendorong penguatan sistem pengawasan halal yang adaptif terhadap perkembangan industri dan teknologi. Upaya ini diharapkan dapat mendorong integrasi standar halal di ASEAN dan memperkuat ekosistem halal regional.

Langkah ini diharapkan membuka jalan bagi kerja sama yang lebih luas, baik dalam pertukaran keilmuan, program peningkatan kapasitas auditor, maupun penguatan jaringan pemeriksaan halal antarnegara. Delegasi LPH Hidayatullah menegaskan komitmennya untuk memperkuat integritas, profesionalisme, dan kredibilitas lembaga halal di kawasan.

Sebagai lembaga yang bernaung di bawah ormas Hidayatullah, LPH menempatkan pemberdayaan dakwah dan profesionalisme industri halal sebagai satu kesatuan. Strategi ini diyakini mampu menciptakan dampak luas bagi pengembangan ekosistem halal, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat ASEAN dan global.

Scroll to Top