LPH Hidayatullah

LPH Hidayatullah Perkuat Branding Halal Indonesia di MIHAS 2025

Foto LPH Hidayatullah di tengah Booth Paviliun Indonesia (19/09/25) | Dok. Tim LPH Hidayatullah

Indonesia merupakan rumah bagi 245,97 juta umat Islam, terbesar di dunia serta mempunyai potensi luar biasa untuk menjadi pusat industri halal global. Namun, potensi besar ini tidak akan pernah terwujud tanpa upaya nyata sekaligus serius dari semua elemen bangsa.

Hadirnya undang-undang Nomor 44 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) merupakan tonggak pertama lahirnya regulasi halal Indonesia sekaligus bukti kesungguhan pemerintah dalam membangun ekosistem halal itu sendiri.

Selain UU JPH, instrumen penguatan ekosistem halal juga dibentuk semisal BPJPH LPH dan Komite Fatwa (KF). Ketiga bagian ini berperan sangat penting dalam soal penguatan ekosistem halal Indonesia

Masing-masing memiliki fungsi serta tanggung jawab. BPJPH berperan sebagai regulator, LPH sebagai auditor dan Komisi Fatwa pemberi fatwa. Satu bagian saja tidak berfungsi, otomatis target Indonesia sebagai pusat halal global tidak akan pernah tercapai.

Paling penting dan ujung tombak dari halal Indonesia adalah lembaga pemeriksa halal yang profesional, terpercaya, dan mampu tampil di kancah internasional. Di sinilah LPH Hidayatullah memainkan perannya, salah satunya mempromosikan halal Indonesia pada Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2025.

Dari Indonesia untuk Dunia

Keikutsertaan LPH Hidayatullah di MIHAS 2025 bukan sekadar rutinitas pameran. Tapi juga bagian dari upaya membangun citra positif bahwa Indonesia sangat siap bersaing dan memimpin dalam industri halal global.

Melalui stand pameran, diskusi, dan Business Matching, LPH Hidayatullah memperkenalkan model sertifikasi halal khas Indonesia yang tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi juga mengakar pada dakwah, pemberdayaan, dan pembinaan masyarakat.

“Kami ingin memperlihatkan bahwa halal Indonesia punya kekuatan unik: ada nilai dakwah, ada basis sosial, dan ada semangat pemberdayaan. Inilah yang membuat branding halal Indonesia berbeda dan kuat di mata dunia,” ungkap Kepala Divisi Luar Negeri, Nafiul Haq.

Branding Melalui Keunggulan Layanan

LPH Hidayatullah tidak hanya menampilkan identitas sebagai lembaga pemeriksa halal, tetapi juga memperlihatkan ekosistem halal yang spesial. Dari pembinaan UMKM, dakwah, dan sosial semuanya menjadi narasi kuat yang menggambarkan wajah halal Indonesia.

Hal ini mendapat apresiasi dari pengunjung mancanegara. Banyak yang kagum bahwa halal di Indonesia bukan sekadar label produk, melainkan bagian dari gerakan sosial dan spiritual yang lebih luas. Narasi inilah yang menjadi nilai tambah branding Indonesia di sektor halal global: halal yang menyatu dengan budaya, masyarakat, dan keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

Kolaborasi Internasional

Dalam ajang MIHAS, tim LPH Hidayatullah juga aktif menjalin komunikasi dengan lembaga halal dari berbagai negara. Upaya ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat jejaring internasional, sekaligus membuka peluang harmonisasi standar halal.

Kolaborasi semacam ini penting untuk menguatkan posisi Indonesia di rantai nilai halal dunia. Dengan terhubung ke pasar global, produk-produk halal Indonesia akan lebih mudah menembus pasar internasional, dan lembaga halal nasional semakin dikenal sebagai mitra yang kredibel.

Dari MIHAS Menuju Pusat Halal Dunia

Branding halal Indonesia bukan hanya urusan citra, tetapi juga soal konsistensi. Kehadiran LPH Hidayatullah di MIHAS menjadi contoh nyata bahwa Indonesia serius menapaki jalan menjadi pusat halal dunia.

Melalui inovasi layanan, dakwah dan pendidikan halal, serta jejaring internasional, LPH Hidayatullah membawa nama baik bangsa di tengah kompetisi global.

“Kami percaya, jika lembaga-lembaga halal Indonesia bersatu dan terus menguatkan kapasitasnya, branding Indonesia sebagai pusat halal dunia bukan sekadar mimpi, tetapi akan menjadi kenyataan,” tegas Nafi.

Ke depan, LPH Hidayatullah berkomitmen untuk terus memperluas kiprah, membantu lebih banyak pelaku usaha, dan menguatkan sinergi antar-lembaga halal. Dengan begitu, Indonesia akan semakin dikenal dunia bukan hanya karena jumlah umat Muslimnya, tetapi juga karena kepeloporannya dalam industri halal global.

Scroll to Top